PRINSIP DESAIN SISTEM PEMBELAJARAN

 

A.           Pengertian desain pembelajaran

Desain pembelajaran disusun untuk membantu proses belajar peserta didik, proses belajar tersebut memiliki tahapan saat ini dan tahapan jangka panjang. Shambaugh dalam (Wina Sanjaya, 2009: 67) menjelaskan tentang desain pembelajaran sebagai berikut. An intellectual process to help teachers systematically learners needs and construct structures possibilities to responsively addres those needs. (Sebuah proses intelektual untuk membantu pendidik menganalisis kebutuhan peserta didik dan membangun berbagai kemungkinan untuk merespon kebutuhan tersebut). Pendapat yang lebih spesifik dikemukakan oleh Gentry (1985: 67), bahwa desain pembelajaran berkenaan dengan proses menentukan tujuan pembelajaran, strategi dan teknik untuk mencapai tujuan serta merancang media yang dapat digunakan untuk keefektifan pencapaian tujuan.

Desain pembelajaran adalah pengembangan secara sistematis dari spesifikasi
pembelajaran dengan menggunakan teori belajar dan pembelajaran untuk menjamin kualitas pembelajaran. Proses perancangan dan pengembangan ini meliputi segala proses analisis kebutuhan pembelajaran, tujuan dan pengembangan sistem untuk mencapai tujuan,. pengembangan bahan dan aktivitas pembelajaran, uji coba dan evaluasi dari seluruh pembelajaran dan aktivitas peserta didik.

Dari beberapa pengertian di atas, dapat dirumuskan bahwa desain pembelajaran adalah
pengembangan pembelajaran secara sistematis untuk memaksimalkan keefektifan dan efisiensi pembelajaran. Kegiatan mendesain pembelajaran diawali dengan menganalisis kebutuhan peserta didik, menentukan tujuan pembelajaran, mengembangkan bahan dan aktivitas pembelajaran, yang di dalamnya mencakup penentuan sumber belajar, strategi pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, media pembelajaran dan penilaian (evaluasi) untuk mengukur tingkat keberhasilan pembelajaran. Hasil evaluasi tersebut digunakan sebagai acuan untuk mengetahui tingkat efektivitas, efisiensi dan produktivitas proses pembelajaran.

Untuk mendesain pembelajaran harus memahami asumsi-asumsi tentang hakekat desain sistem pembelajaran, Asumsi-asumsi yang perlu diperhatikan dalam mendesain system pembelajaran sebagai berikut:

1.             Desain sistem pembelajaran didasarkan pada pengetahuan tentang bagaimana seseorang belajar

2.             Desain sistem pembelajaran diarahkan kepada peserta didik secara individual dan kelompok

3.             Hasil pembelajaran mencakup hasil langsung dan pengiring,

4.             Sasaran terakhir desain sistem pembelajaran adalah memudahkan belajar

5.             Desain sistem pembelajaran mencakup semua variabel yang mempengaruhi belajar,

6.             Inti desain sistem pembelajaran adalah penetapan silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, (metode, media, skenario, sumber belajar, sistem penilaian) yang optimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Penyusunan desain sistem pembelajaran berpijak pada teori preskriptif. Teori preskriptif adalah goal oriented, sedangkan teori deskriptif adalah goal free maksudnya bahwa teori pembelajaran preskriptif dimaksudkan untuk mencapai tujuan, sedangkan teori pembelajaran deskriptif dimaksudkan untuk memberikan hasil. Itulah sebabnya bahwa yang diamati dalam pengembangan teori pembelajaran preskriptif adalah metode yang optimal untuk mencapai tujuan.

 

B.            Prinsip-prinsip Desain Pembelajaran

Prinsip-prinsip yang akan digunakan dalam kegiatan desain pembelajaran pada dasarnya merupakan kaidah-kaidah atau hukum yang akan menjiwai suatu kurikulum pembelajaran. Desain pembelajaran dapat menggunakan prinsip-prinsip yang telah berkembang dalam kehidupan sehari-hari atau justru menciptakan sendiri prinsip-prinsip baru. Oleh karena itu, dalam implementasi kurikulum di suatu unit diklat sangat mungkin terjadi penggunaan prinsip-prinsip yang berbeda dengan kurikulum pembelajaran yang digunakan di unit diklat lainnya, sehingga akan ditemukan banyak sekali prinsip-prinsip yang digunakan dalam suatu desain pembelajaran. Dalam hal ini, Nana Syaodih Sukmadinata (1997) mengetengahkan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum atau desain pembelajaran yang dibagi ke dalam dua kelompok:

1.    Prinsip – prinsip umum : relevansi, fleksibilitas, kontinuitas, praktis, dan efektivitas;

2.    Prinsip-prinsip khusus : prinsip berkenaan dengan tujuan pendidikan, prinsip berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan, prinsip berkenaan dengan pemilihan proses belajar mengajar, prinsip berkenaan dengan pemilihan media dan alat pelajaran, dan prinsip berkenaan dengan pemilihan kegiatan penilaian.

Sedangkan Asep Herry Hernawan dkk (2002) menjabarkan secara lebih lanjut kelima prinsip umum dalam pengembangan instruksional seperti tersebut di atas sebagai berikut.

1.             Prinsip relevansi: secara internal bahwa kurikulum memiliki relevansi di antara komponen-komponen kurikulum (tujuan, bahan, strategi, organisasi dan evaluasi). Sedangkan secara eksternal bahwa komponen-komponen tersebut memiliki relevansi dengan tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi (relevansi epistomologis), tuntutan dan potensi peserta diklat (relevansi psikologis) serta tuntutan dan kebutuhan perkembangan masyarakat (relevansi sosilogis).

2.             Prinsip fleksibilitas: dalam pengembangan kurikulum mengusahakan agar yang dihasilkan memiliki sifat luwes, lentur dan fleksibel dalam pelaksanaannya, memungkinkan terjadinya penyesuaian-penyesuaian berdasarkan situasi dan kondisi tempat dan waktu yang selalu berkembang, serta kemampuan dan latar bekang peserta diklat.

3.             Prinsip kontinuitas: yakni adanya kesinambungan dalam kurikulum, baik secara vertikal, maupun secara horizontal. Pengalaman-pengalaman belajar yang disediakan kurikulum harus memperhatikan kesinambungan, baik yang di dalam tingkat kelas, antarjenjang pendidikan, maupun antara jenjang pendidikan dengan jenis pekerjaan.

4.             Prinsip efisiensi: yakni mengusahakan agar dalam pengembangan kurikulum dapat mendayagunakan waktu, biaya, dan sumber-sumber lain yang ada secara optimal, cermat dan tepat sehingga hasilnya memadai.

5.             Prinsip efektivitas: yakni mengusahakan agar kegiatan pengembangan kurikulum mencapai tujuan tanpa kegiatan yang mubazir, baik secara kualitas maupun kuantitas.

Prinsip-Prinsip Khusus dalam Desain pembelajaran dapat dijabarkan sebagai berikut:

1.    Prinsip berkenaan dengan tujuan pendidikan: ketentuan/kebijakan pemerintah; survey persepsi user; survey pandangan para ahli atau nara sumber; pengalaman badan pemerintah yang lain atau dari negara lain; penelitian sebelumnya

2.    Prinsip berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan: penjabaran tujuan ke dalam bentuk pengalaman belajar yang diharapkan; isi meliputi pengetahuan, sikap, dan keterampilan disusun berdasarkan urutan logis dan sistematis

3.    Prinsip berkenaan dengan pemilihan proses belajar mengajar: keselarasan pemilihan metode; memperhatikan perbedaan individual ; pencapaian aspek kognitif, afektif, dan skills.

4.    Prinsip berkenaan dengan pemilihan media: ketersediaan alat yang sesuai dengan situasi; pengorganisasian alat dan bahan; pengintegrasian ke dalam proses

5.    Prinsip berkenaan dengan pemilihan kegiatan penilaian: kesesuaian dengan isi dan tingkat perkembangan peserta diklat; waktu; administrasi penilaian.

 

C.            Kedudukan Desain Sistem Pembelajaran

Setiap komponen memiliki peran dan fungsi sesuai dengan konteksnya. Untuk membuat rancangan dan pengembangan sistem pembelajaran harus memahami posisi dan perannya dalam pelaksanaan pembelajaran. Kedudukan desain sistem pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran, merupakan bagian dari kegiatan pembelajaran. Proses kegiatan pembelajaran secara umum meliputi tiga tahap, yaitu tahap pertama; merancang dan mengembangkan system pembelajaran, kedua penerapan desain sistem pembelajaran dan ketiga evaluasi pembelajaran.


Esensi desain pembelajaran hanyalah mencakup empat komponen, yaitu : peserta didik, tujuan, metode, evaluasi.(Kemp, Morrison dan Ross, 1994)

1.             Peserta didik

Dalam menentukan desain pembelajaran dan mata pelajaran yang akan disampaikan perlu diketahui bahwa yang sebenarnya dilakukan oleh para desainer adalah menciptakan situasi belajar yang kondusif sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dan peserta didik merasa nyaman dan termotivasi dalam proses belajarnya. Peserta didik sebelum dan selama belajar dapat dipengaruhi oleh berbagai factor baik fisik maupun mental, misalnya kelelahan, mengantuk, bosan, dan jenuh.

 

2.             Tujuan

Setiap rumusan tujuan pembelajaran selalu dikembangkan berdasarkan kompetesi atau kinerja yang harus dimiliki oleh peserta didik jika ia selesai belajar. Seandainya tujuan pembelajaran atau kompetensi dinilai sebagai sesuatu yang rumit, maka tujuan pembelajaran tersebut dirinci menjadi subkompetensi yang dapat mudah dicapai.

3.             Metode

Metode terkait dengan stratei pembelajaran yang sebaiknya dirancng agar proses belajar berjalan mulus. Metode adalah cara-cara atau teknik yang dianggap jitu untuk menyampaikan materi ajar. Dalam desain pembelajaran langkah ini sangat penting karena metode inilah yang menentukan situasi belajar yang sesungguhnya. Di lain pihak kepiawaian seorang desainer pembelajaran juga terlihat dalam cara menentukan metode. Pada konsep ini meode adalah komponen strategi pembelajaran yang sederhana.

4.             Evaluasi

Konsep ini menganggap menilai hasil belajar peserta didik sangat penting. Indikator keberhasilan pencapaian suatu tujuan belajar dapat diamati dari penilaian hasil belajar. Seringkali penilaian dilakukan dengan cara menjawab soal-soal objektif. Penilaian juga dapat dilakukan dengan format non soal, yaitu dengan instrument pengamatan, wawancara, kuesioner dan sebagainya.

 

PERTANYAAN

Bagaimana perencanaan desain pembelajaran yang ideal menurut tuntutan kurikulum yang berlaku terkait ke empat komponen yang ada didalam pengembangan kurikulum itu sendiri dan berdasarkan prinsip desain pembelajaran aspek apakah yang harus lebih kita perhatikan agar tercapai proses pembelajaran yang baik?


Komentar

  1. Menanggapi permasalahan yang diajukan, desain pembelajaran yg ideal adalah desain yang dirancang dengan memerhatikan kemampuan awal peserta didik dan potensi yang dimiliki. Lalu menyusun tujuan pembelajaran dengan penjabaran kompetensi yang akan dikuasi oleh peserta didik. Menganalisis materi pembelajaran yang ingin digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran yg sudah di susun. Menganalisis aktivitas pembelajaran yaitu menganalisis topik atau materi yg akan di pelajari. Mengembangkan media pembelajaran yang sesuai dengan tujuan materi pembelajaran dan kemampuan peserta didik. Membuat strategi pembelajaran yang bisa di lakukan secara makro dalam kurun satu tahun atau mikro dalam kurun waktu satu kegiatan belajar mengajar. Kemudian mencari sumber belajar yang dapat di akses oleh peserta didik dan guru untuk memperoleh materi yang akan dipelajari. Lalu menetapkan penilaian belajar yaitu pengukuran kemampuan dan kompetensi yang di kuasai oleh peserta didik. Sehingga tercipta umpan balik dari peserta didik dan terus berlangsung hingga mencapai tujuan pembelajaran.

    Kemudian menurut saya semua aspek didalam prinsip desain pembelajaran harus di perhatikan, karena penting untuk ketercapaian suatu proses pembelajaran. Aspek-Aspek tersebut saling berkesinambungan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya izin menanggapi jawaban saudari aulia, saya setuju bahwasanya semua aspek dalam prinsip desain harus diperhatikan. Untuk desain pembelajaran tidak ada keharusan untuk menitik beratkan pada salah satu komponen kurikulum, karena untuk mendesain pembelajaran semua perlu dipertimbangkan, mulai dari tujuan, metode, media, alat pelajaran, lingkungan dan peserta didik.

      Selain itu, saya juga ingin menanggapi permasalahan bagaimana perencanaan yang ideal itu. Perencanaan yang ideal menurut tuntutan kurikulum tentunya telah memenuhi kriteria yang harus dilakukan dalam pembelajaran yang dimana perencanaan setidaknya meliputi tiga hal pokok, yaitu pendahuluan, kegiatan inti, kemudian penutup. Dalam satu paket perencanaan tersebut telah tergambarkan model pembelajarannya dengan jelas. Kemudian di dalam strategi hingga taktik mengajar juga telah disebutkan pada rencana pembelajarannya.

      Selain itu, dalam perencanaan pembelajaran hal yang perlu ditampilkan pertama kali adalah Standar Kompetensi (SK). Selanjutnya dijabarkan dalam Kompetensi Dasar (KD) sebuah topik, dari topik yang akan dibahas kemudian ditentukan pula indikator yang akan dicapai. Berikutnya menyebutkan tujuan pembelajaran yang seterusnya diberikan gambaran/deskripsi singkat materi yang akan disampaikan. Kemudian menyebutkan pendekatan dan metode yang akan dipakai. Sedangkan didalam kegiatan inti hingga kegiatan akhir menyebutkan taktik yang akan dilakukan meliputi membuka dengan doa, menyampaikan materi pertemuan selanjutnya serta doa penutup. Dibagian akhir disebutkan pula sumber ajar, alat, media, teknik penilaian, bentuk penilaian, intrumen dan kriteria penilaian.

      Hapus
    2. Terimakasih atas jawabannya Aulia Rahmi, saya setuju dengan pendapat anda bahwa dalam pelaksanaannya, semua prinsip harus terlaksana dengan baik dan dilaksanakan semuanya, karena pada dasarnya masing-masing prinsip memiliki porsinya masing-masing yang harus dipegang teguhkan dan tentunya dari satu prinsip dengan prinsip lainnya memiliki kesinambungan agar terciptanya desain pembelajaran yang baik.

      Hapus
    3. Terimakasih atas jawaban dari saudari Nurul Rahmiah, saya setuju dengan pendapat anda, bahwa sanya perencanaan yang ideal itu harus memenuhi kriteria yang harus dilakukan dalam pembelajaran yang dimana perencanaan setidaknya meliputi tiga hal pokok, yaitu pendahuluan, kegiatan inti, kemudian penutup, dengan memperhatikan hal-hal tersebut akan menggambarkan model pembelajarannya dengan jelas.

      Hapus
  2. Desain pembelajaran yang ideal adalah desain yang tidak hanya berperan sebagai pendekatan yang terorganisasi untuk memproduksi dan mengembangkan bahan ajar, tetapi juga merupakan proses genetik yang dapat digunakan untuk menganalisis masalah pembelajaran dan kinerja manusia serta menentukan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Desain pembelajaran lazimnya mulai dari kegiatan analisis yang digunakan untuk menggambarkan masalah pembelajaran sesungguhnya yang perlu dicari solusinya. Setelah dapat menentukan masalag yang akan digunakan untuk mengatasi masalah pembelajaran. Seorang perancang program pembelajaran perlu menentukan solusi yang tepat dari berbagai alternatif yang ada. Selanjutnya dapat menerapkan solusi tersebut untuk mengatasi masalah yang dihadapi. Langkah selanjutnya yaitu evaluasi untuk mengetahui rancangan atau desain yang sesuai dengan pembelajaran dan desain tersebut bisa diaplikasikan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.

    Menurut saya, dalam desain pembelajaran semua aspek harus diperhatikan semua komponen dari pengembangan kurikulum itu saling berkaitan, mempengaruhi satu sama lain dan memiliki kedudukan yang sama untuk mencapai keberhasilan suatu proses pembalajaran.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih atas jawabannya Nurul, saya setuju dengan pendapat anda bahwa dalam pelaksanaannya, semua prinsip harus terlaksana dengan baik dan dilaksanakan semuanya, karena pada dasarnya masing-masing prinsip memiliki porsinya masing-masing yang harus dipegang teguhkan dan tentunya dari satu prinsip dengan prinsip lainnya memiliki kesinambungan agar terciptanya desain pembelajaran yang baik.

      Hapus
  3. Menurut saya semua aspek didalam prinsip desain pembelajaran harus di perhatikan, karena penting untuk ketercapaian suatu proses pembelajaran. Aspek-Aspek tersebut saling berkesinambungan.

    BalasHapus
  4. Menurut saya, desain pembelajaran adalah pengembangan pembelajaran secara sistematis untuk memaksimalkan keefektifan dan efisiensi pembelajaran. Sedangkan kurikulum adalah sebuah pola atau panduan kegiatan belajar mengajar secara nasional yang dikeluarkan oleh pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk kemudian diterapkan di setiap jenjang pendidikan mulai dari SD hingga SMA. Menurut tuntutan kurikulum yang berlaku, perencanaan pembelajaran yang ideal adalah menempatkan peserta didik sebagai pihak yang paling aktif dalam kegiatan proses belajar belajar dan tenaga pendidik sebagai pendamping selama proses tersebut. Selain itu, perencanaan pembelajaran juga harus menekankan pada penguatan pendidikan karakter peserta didik.

    BalasHapus
  5. perencanaan desain pembelajaran yang ideal terkait ke empat komponen yang ada didalam pengembangan kurikulum menurut saya yaitu denganmembuat suatu pembelajaran yang dapat menunjukkan ke empat komponen itu. maksudnya disini ke empat komponen sama pentingnya secara signifikan sehingga diharapkan keempat komponen bukan hanya salah satu saja yang menonjol

    BalasHapus
  6. Untuk pertanyaan "Berdasarkan prinsip desain pembelajaran aspek apakah yang harus lebih kita perhatikan agar tercapai proses pembelajaran yang baik?"
    Menurut saya semua aspek harus di perhatikan, karna itu penting untuk ketercapaian suatu proses pembelajaran.

    BalasHapus

Posting Komentar