Augmented Reality (AR) dalam Pembelajaran Kimia

 

Augmented Reality (AR) adalah sebuah istilah untuk lingkungan yang menggabungkan dunia nyata dan dunia virtual yang dibuat oleh komputer sehingga batas antara keduanya menjadi sangat tipis. Sistem ini lebih dekat kepada lingkungan nyata (real). Karena itu, reality lebih diutamakan pada sistem ini (Kurniawan, 2011). Ronald Azuma pada tahun 1997 mendefinisikan augmented reality sebagai sistem yang memiliki karakteristik yaitu:

1.             Menggunakan lingkungan nyata dan virtual

2.             Berjalan secara interaktif dalam waktu nyata (real-time)

3.             Integrasi dalam tiga dimensi (3D).

Lebih lanjut, Azuma menuliskan bahwa secara sederhana AR bisa didefinisikan sebagai lingkungan nyata yang ditambahkan objek virtual. Penggabungan objek nyata dan virtual dimungkinkan dengan teknologi display yang sesuai, interaktivitas dimungkinkan melalui perangkat-perangkat input tertentu. Menurut Stephen Cawood dan Mark Fiala bahwa augmented reality merupakan cara alami untuk mengeksplorasi objek 3D dan data, AR merupakan suatu konsep perpaduan antara virtual reality dan world reality. Sehingga objekobjek virtual 2D dan 3D seolah-olah terlihat nyata dan menyatu dengan dunia nyata. Pada teknologi AR, pengguna dapat melihat dunia nyata yang ada di sekelilingnya dengan penambahan objek virtual yang dihasilkan oleh komputer (Cawood, 2008).

Metode yang dikembangkan pada Augmented Reality saat ini terbagi menjadi dua metode, yaitu Marker Based Tracking dan Markless Augmented Reality.

1.             Marker Augmented Reality (Marker Based Tracking)

Marker biasanya merupakan ilustrasi hitam dan putih persegi dengan batas hitam tebal dan latar belakang putih. Komputer akan mengenali posisi dan orientasi marker dan menciptakan dunia virtual 3D yaitu titik (0,0,0) dan tiga sumbu yaitu X, Y, dan Z.

2.             Markerless Augmented Reality

Salah satu metode Augmented Reality yang saat ini sedang berkembang adalah metode “Markerless Augmented Reality”, dengan metode ini pengguna tidak perlu lagi menggunakan sebuah marker untuk menampilkan elemen-elemen digital, dengan tool yang disediakan Qualcomm untuk pengembangan Augmented Reality berbasis mobile device, mempermudah pengembang untuk membuat aplikasi yang markerless (Qualcomm, 2012).

a.              Face Tracking

Algoritma pada computer terus dikembangkan, hal ini membuat komputer dapat mengenali wajah manusia secara umum dengan cara mengenali posisi mata, hidung, dan mulut manusia, kemudian akan mengabaikan objek-objek lain di sekitarnya seperti pohon, rumah, dan lain – lain.

b.             3D Object Tracking

Berbeda dengan Face Tracking yang hanya mengenali wajah manusia secara umum, teknik 3D Object Tracking dapat mengenali semua bentuk benda yang ada disekitar, seperti mobil, meja, televisi, dan lain-lain.

c.              Motion Tracking

Komputer dapat menangkap gerakan, Motion Tracking telah mulai digunakan secara ekstensif untuk memproduksi film-film yang mencoba mensimulasikan gerakan.

d.             GPS Based Tracking

Teknik GPS Based Tracking saat ini mulai populer dan banyak dikembangkan pada aplikasi smartphone (iPhone dan Android), dengan memanfaatkan fitur GPS dan kompas yang ada didalam smartphone, aplikasi akan mengambil data dari GPS dan kompas kemudian menampilkannya dalam bentuk arah yang kita inginkan secara realtime, bahkan ada beberapa aplikasi menampikannya dalam bentuk 3D.

Menurut Jorge, dkk (2014) dalam penelitiannya, AR telah banyak terapkan dalam sistem pendidikan tinggi untuk memotivasi siswa. Dalam penelitian tersebut, keuntungan utama yang bisa diperoleh dalam penggunaan AR adalah untuk keuntungan belajar, meningkatkan motivasi, interaksi, dan kolaborasi. Tujuan utama penggunaan AR dalam dunia Pendidikan adalah untuk menjelaskan topik yang menarik serta memberikan tambahan informasi yang dapat dilakukan oleh teknologi AR. Selain itu permainan edukasi AR dan eksperimen laboratorium berbasis AR juga merupakan bidang yang sedang berkembang saat ini.

Para guru dan orang tua menghadapi tantangan unik saat ini mencoba untuk mendidik anak-anak mereka dari rumah. Pembelajaran berbasis Augmented Reality (AR) mempromosikan lingkungan pendidikan yang menarik dan mengubah cara siswa menerima dan menyimpan informasi dengan belajar secara visual dan aktif. Saat ini 80% anak muda memiliki smartphone. Sebagian besar dari mereka adalah pengguna smartphone aktif yang menggunakan gadget ini untuk mengakses platform sosial, bermain game, dan untuk terhubung dengan teman dan kerabat. Pembelajaran berbasis Augmented Reality (AR) menghadirkan lingkungan pendidikan yang menarik dan mengubah cara siswa menerima dan menyimpan informasi hanya melalui smartphone yang dimiliki. 

Augmented Reality (AR), dalam berbagai cara, dapat memberikan siswa informasi digital tambahan tentang subjek apa pun, dan membuat informasi yang kompleks lebih mudah dipahami. Menambahkan data tambahan, misalnya biografi pendek seseorang, fakta-fakta menyenangkan, data historis tentang situs atau peristiwa yang ada dalam sejarah. Dengan memasukkan Augmented Reality ke dalam pelajaran, guru dapat melibatkan siswa ke dalam proses dengan model 3 dimensi, sehingga akan memberi siswa pemahaman yang lebih luas tentang topik pembelajaran. Saat mengerjakan pekerjaan rumah, siswa dapat memindai elemen tertentu dari sebuah buku dan menerima tip teks, audio, atau video dari guru.

Guru dapat menarik perhatian siswa dan memotivasi mereka dengan lebih baik, sementara  siswa mendapatkan alat baru untuk memvisualisasikan mata pelajaran dan konsep kompleks mereka, serta memperoleh keterampilan praktis. Selain itu, bahkan orang tua pun dapat memperoleh manfaat - dengan  melibatkan anak-anak mereka untuk belajar dengan aplikasi menyenangkan. Dengan penerapan teknologi AR inilah diharapkan para siswa dapat memiliki experience yang tinggi sehingga bisa menciptakan tingkat kreatifitas yang mumpuni dan menghasilkan inovasi untuk dunia pendidikan, khususnya di dalam negeri. Hal ini dimungkinkan karena dengan sistem AR mengkombinasikan objek yang ada di dunia nyata dengan objek virtual sehingga menghadirkan sebuah tampilan imajinasi positif, baik dari sisi tampilan hingga pendengaran dalam sudut pandang para pelajar.

Pembelajaran  kimia  mengenai  bentuk  molekul  kimia  merupakan salah satu meteri kimia yang menjelaskan tentang bentuk-bentuk dari suatu unsur kimia. pengajaran bentuk molekul saat ini umumnya dikenalkan dengan menggunakan model yang berupa gambar molekul, alat peraga tiga dimensi (seperti  molimod) atau buatan sendiri, hal tersebut biasanya  dirasa  membosankan  oleh  peserta didik dan biasanya peserta didik hanya tahu teori dari buku dan penjelasan guru saja. Oleh sebab itu dengan dibuatnya aplikasi yang memanfaatkan Augmented Reality, peserta didik diharapkan akan lebih tertarik dan antusias untuk belajar bentuk molekul kimia karena dengan aplikasi yang memanfaatkan Augmented Reality tersebut peserta didik dapat melihat model 3D dari unsur-unsur kimia.

Berikut ini adalah salah satu contoh Augmented Reality pada pembelajaran kimia bentuk molekul :



PERTANYAAN

Seberapa Efektif Augmented Reality untuk dunia pendidikan khususnya pada pembelajaran kimia dan adakah dampak positif dan dampak negative dari penerapan Augmented Reality dalam pembelajaran ?

Komentar

  1. Baiklah disini saya akan mencoba menjawab pertanyaan saudari intan.
    Teknologi Augmented Reality yang dimanfaatkan sebagai media pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarakan penelitian Maulina Fitira Nigsih tahun 2015 yang berjudul Pengaruh Media Pembelajaran Berbasis Augmented Reality terhadap Hasil Belajar Siswa diperoleh hasil bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dengan penggunaan media pembelajaran berbasis Augmented Reality terhadap hasil belajar siswa. Nilai rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan media pembelajaran berbasis Augmented Reality lebih tinggi dibanding nilai rata-rata hasil belajar siswa tanpa menggunakan media pembelajaran berbasis Augmented Reality. Teknologi ini apabila digunakan sebagai media pembelajaran maka siswa akan diajak untuk berpikir secara nyata, tanpa harus mendatangkan langsung alat-alat praktiknya. Hal ini menjadi sebuah keuntungan bagi sekolah-sekolah kejuruan yang masih kekurangan alat praktik.

    Adapun Kelebihan utama dari Augmented reality adalah pengembangannya yang lebih mudah dan murah. Augmented reality merebak secara cepat diberbagai bidang yang bahkan belum dapat dijangkau oleh pendahulunya tersebut.
    Kelebihan lain dari augmented reality yaitu dapat diimplementasikan secara luas dalam berbagai media. Sebagai aplikasi dalam sebuah smartphone, console game, dalam bingkisan sebuah produk, bahkan media cetak seperti buku, majalah atau koran.

    Sedangkan Salah satu kesulitan utama dalam mengembangkan aplikasi Augmented Reality adalah masalah pelacakan sudut pandang pengguna. Untuk mengetahui dari sudut pandang apa yang menarik citra virtual, aplikasi harus tahu di mana pengguna mencari di dunia nyata

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya ingin menambahkan, seberapa efektifnya AR dalam pembelajaran kimia, menurut saya tentu saja efektif. Banyak keunggulan yang didapatkan dalam pembelajaran kimia jika menerapkan augmented reality, karena pembelajaran yang dirasa siswa sulit dan sifatnya abstrak akan terbantu dengan menerapnan AR ini, contohnya pada materi koloid seperti bagaimana mengubah koloid menjadi larutan ataupun sebaliknya bagaimana mengubah larutan menjadi koloid. Untuk dampak-dampaknya, menurut saya teman-teman yang lain sudah banyak menambahkan.

      Hapus
  2. Efek positifnya adalah bahwa anak – anak yang pandai menggunakan AR akan mendapatkan keuntungan ketika mereka tumbuh dewasa dan bekerja. Biasanya, otak dan mental mereka akan berpikir lebih maju pada dunia teknologi. Apalagi, generasi saat ini memang berubah sangat cepat, dan tidak dapat disangka – sangka.
    AR untuk Pendidikan memang mengarahkan pada pembelajaran yang lebih baik, efisien dan mendorong motivasi belajar. Karna konten dari AR ini memasukkan konten visual grafis yang asli dan dapat berinteraksi secara real-time.

    Selain efek positif, AR memilki dampak negatif, terutama jika anak melakukannnya tanpa pengawasan dan berlebihan. Dampak negatif Augmented Reality pada anak salah satunya membuat anak menjadi malas melakukan aktivitas sehari – hari. Bermain AR juga dapat menimbulkan kecanduan.
    Memang penggunannya mudah, dengan tab dan smartphone lalu diberikan ke anak, dan anak menjadi senang. Tapi orang tua harus memberikan pengawasan yang tepat, batasi anak Anda bermain gadget. Apalagi ketika pengguaan yang berlebihan, akan menyebabkan anak menjadi kurang tidur dan mudah lelah.
    Karna faktanya kecanduan bermain game bisa mengganggu aktivitas yang lain seperti belajar. Untuk itu awasi dan perhatikan anak Anda ketika bermain gadget dan AR.

    BalasHapus
  3. Lalu, seberapa efektifkah AR untuk dunia pendidikan?

    Dalam penelitiannya terhadap 32 studi jurnal, Jorge, dkk (2014) memberikan analisanya bahwa dengan AR siswa memiliki beragam kelebihan, seperti untuk keuntungan belajar, meningkatkan motivasi, interaksi, dan kolaborasi. Sehingga, siswa Indonesia dapat bersaing dengan pelajar luar lainnya dalam hal mengedepankan prestasi.

    Dengan begitu, para siswa-siswi tanah air dapat mengharumkan nama bangsa, baik di dalam maupun luar negeri.

    Dampak Postif

    Penggunaan teknologi AR dan VR tentu mempermudah dan sangat bermanfaat bagi kehidupan. AR dan VR dapat mensimulasikan apapun dengan objek 3D, sehingga pengguna diberikan efek yang besar dimana objek terlihat sangat nyata.

    1. Penggunaan dalam dunia games

    Teknologi VR telah diterapkan di berbagai game, dengan tujuan agar para pemain merasa terlibat langsung didalam game tersebut. Perangkat yang mendukung game virtual seperti, Samsung Gear VR, HTC Vive, Play Stasion VR dan Octagon VR.

    2. Penggunaan dalam latihan militer

    Para tentara dapat membentuk formasi maupun strategi sebelum terjun langsung ke medan perang, bahkan mereka dapat belajar menjinakkan bom dan menembak.

    3. Pengunaan ddalam latihan medis

    Merubah alat-alat medis dan obat-obatan dari dunia nyata menjadikan ke dunia virtual tiga dimensi. Sehingga tercipta sebuah dunia virtual yang digunakan oleh dokter dalam praktek pengobatan

    4. Pengunaan dalam fashion

    Memasukkan semua jenis model fashion baju ataupun celana bisa dilakukan dengan mudah dengan menggunakan ternologi VR. Pembelipun langsung bisa mencoba terlebih dahulu mana yang cocok sebelum membelinya. Calon pembeli tinggal klik baju yang sudah ada dalam program VR tersebut.

    Dampak negatif
    Selain dampak positif tentu juga ada dampak negatif yang ditimbulkan oleh teknologi VR dan AR yang bahkan mengancam nyawa penggunanya, misalnya:

    1. Gangguan kesehatan mata

    Menimbulkan rasa sakit sekaligus mual bagi pengggunanya dan memungkinkan kejadian itu diakibatan oleh radiasi yang ditimbulkan.

    2. Dunia medis

    Kesehatan pengguna akan terganggu jika digunakan dalam jagka waktu lama.

    3. Kecanduan dunia maya

    Semua yang disajikan oleh teknologi VR dan AR tentuya akan lebih seru jika dibandingkan dengadunia nyata, sehingga hal tersebut membuat para penggunanya betah berlama-lama dakam dunia digital. Penggunanya pasti sudah mengalami kecanduan dunia maya, dan di takutkan pengguna akan mengalami kesehatan yang memburuk.

    4. Gangguan pendengaran


    Agar dapat merasakan sensasi dari dunia digital, maka para pengguna biasanya akan menaikan volume ke tahap yang lebih tinggi, sehingga suara akan terdengar sangat keras dan mendengung di telanga penggunanya. Meskiun hal itu dipastikan mampu merasakan sensasi dunia digital, akan tetapi suara keras tersebut pendengaran menjadi terganggu. Sehingga menaikkan volume ke batas maksimal tidak dianjurkan untuk penggunanya.

    BalasHapus
  4. menjawab pertanyaan saudari intan
    Penggunaan teknologi AR dan VR tentu mempermudah dan sangat bermanfaat bagi kehidupan. AR dan VR dapat mensimulasikan apapun dengan objek 3D, sehingga pengguna diberikan efek yang besar dimana objek terlihat sangat nyata.

    1. Penggunaan dalam dunia games

    Teknologi VR telah diterapkan di berbagai game, dengan tujuan agar para pemain merasa terlibat langsung didalam game tersebut. Perangkat yang mendukung game virtual seperti, Samsung Gear VR, HTC Vive, Play Stasion VR dan Octagon VR.

    2. Penggunaan dalam latihan militer

    Para tentara dapat membentuk formasi maupun strategi sebelum terjun langsung ke medan perang, bahkan mereka dapat belajar menjinakkan bom dan menembak.

    3. Pengunaan ddalam latihan medis

    Merubah alat-alat medis dan obat-obatan dari dunia nyata menjadikan ke dunia virtual tiga dimensi. Sehingga tercipta sebuah dunia virtual yang digunakan oleh dokter dalam praktek pengobatan

    4. Pengunaan dalam fashion

    Memasukkan semua jenis model fashion baju ataupun celana bisa dilakukan dengan mudah dengan menggunakan ternologi VR. Pembelipun langsung bisa mencoba terlebih dahulu mana yang cocok sebelum membelinya. Calon pembeli tinggal klik baju yang sudah ada dalam program VR tersebut.

    BalasHapus
  5. Saya akan menjawab pertanyaan anda, dampak positif dari penerapan Augmented Reality dalam pembelajaran adalah bahwa anak – anak yang pandai menggunakan AR akan mendapatkan keuntungan ketika mereka tumbuh dewasa dan bekerja. Biasanya, otak dan mental mereka akan berpikir lebih maju pada dunia teknologi. Apalagi, generasi saat ini memang berubah sangat cepat, dan tidak dapat disangka – sangka. Menurut Jake, sebagian besar melaporkan bahwa AR untuk pendidikan mengarahkan pada pembelajaran yang lebih baik, efisien dan mendorong motivasi belajar. Karna konten dari AR ini memasukkan konten visual grafis yang asli dan dapat berinteraksi secara real-time. Selain efek positif, AR memilki dampak negatif, terutama jika anak melakukannnya tanpa pengawasan dan berlebihan. Dampak negatif Augmented Reality pada anak salah satunya membuat anak menjadi malas melakukan aktivitas sehari – hari. Bermain AR juga dapat menimbulkan kecanduan.

    BalasHapus
  6. Saya setuju dengan pendapat-pendapat diatas. Augmented Reality dirasa sangat efektif diterapkan pada dunia pendidikan terutama pada pembelajaran kimia apabila diterapkan pada materi-materi pelajaran yang tidak bisa divisualisasikan secara nyata, artinya materi tersebut benar-benar membutuhkan teknologi augmented reality untuk mempermudah pemahaman siswa. Penggunaan augmented reality ini didasarkan pada prinsip "need to do" bukan sekadar pada prinsip "nice to do"

    BalasHapus

Posting Komentar