DESAIN PEMBELAJARAN UNTUK ILMU PENDIDIKAN DI ABAD KE 21
Abad
ke-21 ditandai sebagai abad keterbukaan atau abad globalisasi, artinya
kehidupan manusia pada abad ke-21 mengalami perubahan-perubahan yang
fundamental yang berbeda dengan tata kehidupan dalam abad sebelumnya. Dikatakan
abad ke-21 adalah abad yang meminta kualitas dalam segala usaha dan hasil kerja
manusia. Dengan sendirinya abad ke-21 meminta sumberdaya manusia yang
berkualitas, yang dihasilkan oleh lembaga-lembaga yang dikelola secara profesional
sehingga membuahkan hasil unggulan. Tuntutan-tuntutan yang serba baru tersebut
meminta berbagai terobosan dalam berfikir, penyusunan konsep, dan
tindakan-tindakan. Sebagaimana sudah diketahui dalam abad ke 21 ini sudah
berubah total baik masyarakat maupun dunia pendidikannya.
Perkembangan dalam dunia pendidikan abad 21 harus sejalan
dengan perkembangan teknologi, sosial, ekonomi dan politik. Hal ini berpengaruh
bagi perubahan kebutuhan warga negara, pelajar, guru, pemerintah, sumber
informasi, pengetahuan, dan sebagainya. Kerangka Belajar abad
ke-21 membutuhkan peserta didik untuk mengembangkan keterampilan berpikir
mereka yaitu kemampuan komunikasi, berkolaborasi, berpikir kritis dan meningkatkan
kreativitas mereka atau biasa disingkat (4C) tujuannya yaitu untuk menuju
pembentukan “peserta didik yang kompetitif secara global.” Untuk mencapai tujuan tersebut, dibutuhkan model
desain pembelajaran yang berpusat pada siswa dan pengembangan literasi baru
dalam pendidikan sains. Sebuah Desain Model Integral ASIE Instructional
adalah inovasi pembelajaran pada abad ke 21 yaitu sebuah rancangan yang
memberikan solusi terhadap tantangan saat ini. Aspek
penting dari model desain pembelajaran ini adalah untuk membimbing guru dalam:
(a) mengubah praktek mengajar mereka ke arah yang berpusat pada siswa, dan (b)
mengintegrasikan penggunaan teknologi pendidikan yang efektif dalam praktek
belajar-mengajar mereka.
Gambar
1. Struktur utama Model Desain Instruksional ASIE Integral
Model
ID ASIE Integral yang dirumuskan oleh Ismail Md. Zain & Balakrishnan M.
(2014) merupakan singkatan dari Analisis, Strategi, Implementasi, dan Evaluasi.
Model desain pembelajaran dikembangkan sebagai solusi alternatif untuk
tantangan yang disebutkan untuk sekolah dan institusi pendidikan tinggi di lingkungan
pembelajaran abad ke 21. Model tersebut memiliki dasar yang kuat dan mendasari
prinsip belajar mengajar. Pendidikan pada abad ke 21 itu memenuhi isu
pendidikan saat ini, seperti fleksibilitas, kemampuan beradaptasi dan
efektivitas di hampir setiap aspek lingkungan pembelajaran. Meskipun Model ASIE
dapat dianggap sebagai adaptasi dari berbagai model ID khususnya, model Dick
& Carey (1978, 1997), Model Dick & Reiser (1998), ASSURE Model (1999)
dan berakar dari model ADDIE generik, tetapi Model ASIE memiliki kekuatan
tersendiri dari bagian-bagiannya. Model ASIE mengintegrasikan komponen desain
dan pengembangan ke dalam Strategi yang terdiri dari mengintegrasikan,
menampung, menerapkan dan menanamkan. Strategi memiliki konotasi yang berbeda
dari Design and Develop meskipun kedengarannya mirip. Yang kemudian berkaitan
dengan upaya guru dalam merancang dan menyampaikan praktik terbaik di
lingkungan pembelajaran. Model ASIE bekerja langsung pada kebutuhan peserta
didik dan persyaratan pendidikan saat ini. Guru perlu melakukan refleksi
melalui “siklus refleksi” model untuk mengetahui kebutuhan peserta didik dalam
mencapai hasil pembelajaran. Namun, Model ASIE berbeda dari model lD biasa
karena ia membangun MIW (Lembar Kerja Integrasi Berganda), sebuah tempat yang
dapat digunakan oleh untuk mempersiapkan segera rencana pelajaran mingguan. Berdasarkan
masukan dari empat komponen dalam model. Ciri penting dan menarik lainnya
adalah struktur model (aspek dan butir dalam komponen) menciptakan kesadaran
guru dalam mengakomodasi keterampilan pembelajaran pada abad ke 21 dalam
perencanaan mereka seperti keterampilan belajar dan inovasi, keterampilan hidup
dan karir, dan keterampilan teknologi. Ini mempromosikan penerapan berbagai
alat berpikir melalui metode dan teknik pengajaran yang berbeda dan menanamkan
nilai-nilai moral seperti yang dipersyaratkan dalam kurikulum dan merumuskan
pertanyaan instruksional untuk perencanaan pelajaran secara keseluruhan.
Model
ini memiliki mekanisme perencanaan yang disebut Multiple Integration Worksheet
(MIW). Tidak seperti model lainnya, fitur unik ini memandu guru dalam proses
merumuskan & mengintegrasikan beberapa elemen untuk praktik terbaik dalam
desain instruksional dan strategi perencanaan. Modelnya interaktif, integratif,
preskriptif dan konstruktif. Maksudnya yaitu interaktif bagi pengguna,
integratif dalam perencanaan konten, preskriptif dalam prosedur perencanaan dan
konstruktif dalam organisasi komponen.
Komponen
pertama model ASIE adalah Analisis. Maksudnya yaitu guru menganalisis aspek dan
item yang disarankan seperti mata pelajaran, tema, bidang pembelajaran, topik,
tujuan dan hasil pembelajaran atau item lain dari profil untuk subjek tertentu.
Profil atau atribut peserta didik (contoh: kecerdasan ganda & gaya belajar,
dan profil relevan lainnya) juga dianalisis dan diidentifikasi untuk tujuan
pemilihan media / materi pembelajaran yang sesuai sesuai profilnya yang
melibatkan peserta didik di kelas.
Komponen
kedua dari model ASIE yaitu Strategi, berbagai alat instruksional (teknik,
metode, dan kegiatan) dipilih, perangkat berpikir yang sesuai terutama yang
berkaitan dengan prinsip keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS) dan aspek
nilai-nilai moral yang diidentifikasi. Ini mengarah pada pembentukan pertanyaan
instruksional. Itu adalah pertanyaan penting untuk topik yang membentuk
strategi instruksional dalam mekanisme perencanaan instruksional (MIW). MIW
berfungsi sebagai pedoman bagi guru untuk mengembangkan beberapa rencana
pelajaran harian mereka untuk topik yang dipilih.
Komponen
ketiga dari model ASIE adalah tahap Implementasi. Pada tahap ini mata pelajaran
atau rencana pelajaran dari guru dikembangkan dan diadaptasi berdasarkan MIW.
Improvisasi dapat dilakukan untuk memastikan kesesuaian dan keefektifannya pada
peserta didik dalam lingkungan belajar & mengajar.
Komponen
terakhir adalah tahap evaluasi dimana tanggapan dari umpan balik dikumpulkan
untuk meninjau dan merevisi strategi perencanaan instruksional di masing-masing
komponen dan aspek model. Ini adalah proses refleksi untuk kesempatan mendesain
ulang instruksional di masa depan. Namun, evaluasi tidak hanya berlangsung di
akhir perencanaan tetapi juga di setiap komponen model seperti yang ditunjukkan
dalam garis putus-putus jika memungkinkan
PERTANYAAN
Apakah
model ASIE ini efektif jika digunakan sebagai panduan merancang pembelajaran
kimia, apakah dengan menerapkan model ASIE ini dapat menambah kemampuan guru
dalam merancang pembelajaran yang sesuai dengan abad 21?
Menanggapi permasalahan yang diajukan oleh saudari intan. Menurut saya model desain ASIE ini efektif untuk digunakan pada pembelajaran kimia. Hal ini dikarenakan model tersebut memiliki dasar yang kuat dan mendasari prinsip belajar mengajar.
BalasHapusModel ASIE juga sesuai dengan kebutuhan pendidikan abad 21, pasalnya struktur model ini (aspek dan butir dalam komponen) menciptakan kesadaran guru dalam mengakomodasi keterampilan pembelajaran pada abad ke 21 dalam perencanaan mereka seperti keterampilan belajar dan inovasi, keterampilan hidup dan karir, dan keterampilan teknologi. Mengingat kebutuhan peserta didik pada abad 21 tidak hanya untuk mendapatkan pengetahuan tetapi juga keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi dunia kerja.
Saya setuju dengan pendapat dari saudari Aulia, bahwa model ASIE ini efektif dalam pembelajaran kimia dikarenakan model tersebut memiliki dasar yang kuat dan mendasari prinsip belajar mengajar. selain itu, model ASIE juga bekerja langsung pada kebutuhan peserta didik.
HapusModel ASIE dapat menambah kemampuan guru dalam merancang pembelajaran yang sesuai dengan abad 21 karena model ASIE dapat membantu guru-guru merancang pengajaran dengan memberi perhatian terhadap komponen-komponen yang bersifat pembelajaran berpusat pada siswa. Model ini lebih memberi penekanan terhadap strategi pembelajaran (pemusatan pada siswa) daripada semata-mata startegi penyampaian pengajaran. pendekatan baru ini diperlukan untuk mewujudkan pembelajaran yang aktif dan inovatif.
Terimakasih atas jawabannya Aulia bahwa model ini memang dapat menciptakan kesadaran guru dalam mengakomodasi keterampilan pembelajaran pada abad ke 21 dalam perencanaan mereka seperti keterampilan belajar dan inovasi, keterampilan hidup dan karir, dan keterampilan teknologi. Namun, apakah kendala yang biasa dihadapi seorang guru pada model ASIE ini?
HapusTerimakasih atas jawabannya saudari nurul, saya setuju dengan pendapat anda bahwa memang model ASIE ini efektif dalam pembelajaran kimia dikarenakan model tersebut memiliki dasar yang kuat dan mendasari prinsip belajar mengajar. selain itu, model ASIE juga bekerja langsung pada kebutuhan peserta didik.
HapusSaya setuju dengan pendapat teman2
BalasHapuspembelajaran kimia dikarenakan model tersebut memiliki dasar yang kuat dan mendasari prinsip belajar mengajar. selain itu, model ASIE juga bekerja langsung pada kebutuhan peserta didik.
Model ASIE dapat menambah kemampuan guru dalam merancang pembelajaran yang sesuai dengan abad 21 karena model ASIE dapat membantu guru-guru merancang pengajaran dengan memberi perhatian terhadap komponen-komponen yang bersifat pembelajaran berpusat pada siswa.
Terimakasih atas jawabannya lili, bahwa memang model ASIE langsung bekerja pada kebutuhan peserta didik, dan dengan adanya model ini dapat menambah kemampuan guru dalam merancang pembelajaran yang sesuai dengan abad ke 21.
HapusSaya ingin menambahkan juga bahwa guru yang berkualitas tinggi adalah yang memiliki pengaruh kuat terhadap prestasi siswa. Sekalipun teknologi di era digital berkembang
Hapusangat pesat, namun peran guru dan tenaga kependidikan masih tetap memiliki peran central, tidak peduli bagaimana konsep pendidikan. Peran guru dalam abad ke-21 harus bergeser dari berpola “penanam pengetahuan”, menuju peran sebagai pembimbing, pengarah diskusi dan pengukur kemajuan belajar siswa
Menurut saya model ASIE ini berdampak tinggi pada guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran melalui pilihan yang tersedia dalam memberikan kesempatan bagi mereka untuk berdiskusi dan berbagi materi, pengalaman dan kreativitas mereka dengan rekan-rekan lain di seluruh negeri menuju terciptanya pendekatan pembelajaran berteknologi tinggi yang memenuhi persyaratan. dari lanskap pendidikan saat ini. Butir-butir yang terdapat dalam model ini bersifat integral karena terintegrasi dengan berbagai unsur dasar dalam pendidikan, yang meliputi ilmu teknologi, pedagogi, dan pengetahuan konten - TPACK (Mishra, P., & Koehler, MJ (2006) secara komprehensif. untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran saat ini, bahkan melibatkan berbagai komunitas yang berkontribusi pada pengembangan pengetahuan, keterampilan, dan karakter peserta didik.
BalasHapussaya sependapat dengan saudari aulia bahwa model desain ASIE ini efektif untuk digunakan pada pembelajaran kimia. Hal ini dikarenakan model tersebut memiliki dasar yang kuat dan mendasari prinsip belajar mengajar, dan bukan hanya itu desain ASIE ini juga apat membantu guru-guru merancang pengajaran dengan memberi perhatian terhadap komponen-komponen yang bersifat pembelajaran berpusat pada siswa.
BalasHapussaya setuju dengan pendapat dina karena model ASIE ini berdampak tinggi pada guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran melalui pilihan yang tersedia dalam memberikan kesempatan bagi mereka untuk berdiskusi dan berbagi materi, pengalaman dan kreativitas mereka dengan rekan-rekan lain di seluruh negeri menuju terciptanya pendekatan pembelajaran berteknologi tinggi yang memenuhi persyaratan. dari lanskap pendidikan saat ini.
BalasHapus